Bitcoin telah mencapai tonggak penting dalam proses distribusinya. Saat ini, 94% dari total pasokan Bitcoin telah ditambang. Dari 21 juta Bitcoin yang akan ada, lebih dari 19,74 juta telah dibuat melalui penambangan.
Proses penambangan adalah bagaimana Bitcoin baru dibawa ke dalam sirkulasi. Dalam proses penambangan, komputer yang canggih memecahkan masalah matematika yang kompleks untuk memvalidasi transaksi di jaringan Bitcoin. Sebagai imbalan atas pekerjaan ini, para penambang menerima Bitcoin yang baru dibuat. Ketika Bitcoin pertama kali diluncurkan, imbalan untuk menambang satu blok adalah 50 BTC. Namun, imbalan ini berkurang setengahnya setiap 210.000 blok, yang terjadi kira-kira setiap empat tahun.
Pengurangan hadiah penambangan ini dikenal sebagai Bitcoin halving. Peristiwa halving sangat penting karena memastikan bahwa tingkat di mana Bitcoin baru memasuki pasar terus menurun dari waktu ke waktu. Hingga saat ini, telah terjadi tiga kali peristiwa halving, yang telah mengurangi reward penambangan dari 50 BTC menjadi 25 BTC, kemudian menjadi 12,5 BTC, dan yang terbaru menjadi 6,25 BTC per blok.
Ketika proses penambangan menjadi lebih menantang dan kompetitif, semakin sedikit Bitcoin baru yang diperkenalkan ke pasar. Sejak Bitcoin dimulai pada tahun 2009, lebih dari 19,74 juta BTC telah berhasil ditambang, menyisakan sekitar 1,26 juta BTC yang belum diterbitkan. Persediaan yang terbatas ini adalah salah satu fitur Bitcoin yang paling menentukan.
Dengan hadiah saat ini yang ditetapkan sebesar 6,25 BTC per blok, diperkirakan akan membutuhkan waktu lebih dari satu abad untuk menambang Bitcoin yang tersisa. Para ahli memperkirakan bahwa pada tahun 2140, 99,9% dari seluruh Bitcoin akan ditambang. Setelah itu, para penambang akan mendapatkan penghasilan melalui biaya transaksi dan bukan dari hadiah Bitcoin baru.
Jadwal suplai yang terkendali dan dapat diprediksi ini merupakan aspek fundamental dari nilai Bitcoin. Ketika penerbitan Bitcoin baru melambat dan permintaan berpotensi meningkat, Bitcoin dirancang untuk menjadi lebih langka dari waktu ke waktu. Kelangkaan ini dipandang sebagai daya tarik utama bagi para investor, terutama di dunia di mana mata uang tradisional dapat dicetak dalam jumlah yang tidak terbatas, yang menyebabkan inflasi dan devaluasi mata uang.