Mantan eksekutif Coinbase, Balaji Srinivasan, percaya bahwa mata uang kripto akan menjadi bentuk uang utama di era kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).
Srinivasan berbagi dengan satu juta pengikutnya di platform media sosial X bahwa ia melihat kripto sebagai “kelangkaan digital” dan AI sebagai “kelimpahan digital”. Namun, dia menunjukkan bahwa AI tidak akan membuat segalanya menjadi berlimpah.
Dia menjelaskan, “Apa itu uang di era AI generatif dan robotika? Pada dasarnya uang menjadi mata uang kripto. Sama seperti kecerdasan yang berubah menjadi listrik, uang juga berubah menjadi mata uang kripto.”
Berikut adalah poin-poin pentingnya:
1) Mata Uang Kripto dan Kelangkaan: Di dunia di mana AI membuat banyak hal menjadi berlimpah, mata uang kripto tetap terbukti langka. Kelangkaan ini menguntungkan. Contohnya, aset kripto yang langka dapat memverifikasi identitas manusia ketika alat bantu AI membuatnya mudah untuk berpura-pura menjadi manusia.
2) Uang sebagai Jembatan: Uang menghubungkan berbagai pelaku ekonomi. Anda tidak perlu membayar tangan Anda untuk bergerak, dan Anda tidak perlu membayar robot yang Anda miliki. Namun, robot yang dimiliki oleh orang lain akan membutuhkan pembayaran untuk digunakan. Jadi, Anda akan mengirimkan koin untuk membuka kunci dan menggunakan drone tersebut.
3) Kelangkaan yang terus-menerus: Kelangkaan tingkat tinggi tidak akan hilang, jadi uang tetap diperlukan. Namun, banyak jenis kelangkaan yang mungkin lenyap. Contohnya, robot rumah tangga yang tidak bergerak seperti mesin cuci dapat digantikan oleh robot rumah tangga bergerak yang dapat berjalan dan melakukan berbagai tugas.
Srinivasan juga menyebutkan bahwa backend web3, seperti Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH), menawarkan keamanan yang lebih unggul dibandingkan dengan sistem web2. Dia berpendapat bahwa di era AI, bentuk kelangkaan yang paling krusial adalah kunci privat kripto, yang akan digunakan untuk mengontrol robot dan sistem otomatis.
Singkatnya, Srinivasan membayangkan masa depan di mana mata uang kripto menopang transaksi ekonomi di dunia yang didominasi oleh AI, memastikan keamanan dan mempertahankan konsep kelangkaan.