Pihak berwenang di Paris sedang menyelidiki upaya penculikan yang melibatkan keluarga seorang pengusaha kripto Prancis. Insiden tersebut terjadi pada Selasa pagi ketika sekelompok pria bersenjata mencoba menculik putri CEO dan cucunya yang berusia dua tahun di siang bolong di sebuah jalan di Paris.
Serangan ini merupakan serangan kelima jenis “wrench attack” di Prancis tahun ini, sebuah tren mengkhawatirkan di mana korban ditargetkan untuk mengungkapkan informasi kripto pribadi. Upaya terbaru terjadi sekitar pukul 08.20 pagi di Rue Pache, arrondissement ke-11. Kamera keamanan di dekat lokasi merekam tiga orang bertopeng yang mencoba menculik wanita tersebut dan anaknya. Situasi berhasil digagalkan ketika suami wanita tersebut campur tangan, membuat para penyerang kabur. Mereka meninggalkan kendaraan mereka, yang kemudian ditemukan beberapa blok jauhnya.
Korban, seorang wanita berusia 34 tahun, adalah putri dari CEO perusahaan kripto terkemuka, seperti yang dikonfirmasi oleh media lokal. Ini merupakan kasus terbaru dalam serangkaian “serangan wrench,” bentuk pemerasan kekerasan di mana pelaku menggunakan ancaman atau kekerasan fisik untuk memaksa pemilik kripto menyerahkan kunci pribadi atau mentransfer aset mereka. Menurut Jameson Lopp, tokoh terkenal di komunitas Bitcoin, telah terjadi setidaknya 25 serangan semacam ini secara global pada tahun 2025, naik dari total lebih dari 30 kasus pada tahun lalu. Namun, banyak insiden yang tidak dilaporkan.
Selain serangan di Paris, Prancis telah mengalami setidaknya lima insiden serupa tahun ini. Salah satu kasus paling terkenal melibatkan pendiri Ledger, David Balland, dan pasangannya, yang disandera dan disiksa untuk tebusan jutaan dolar. Jari Balland dipotong selama insiden tersebut.
Di tempat lain, di Houston, Texas, streamer populer Amouranth juga menjadi target serangan kekerasan di rumahnya setelah mengungkap kepemilikan BTC senilai $20 juta. Ia berhasil membela diri dengan menembak penyerangnya.