Menurut seorang analis, jika pola siklus masa lalu terulang, Bitcoin dan pasar mata uang kripto mungkin akan segera mengalami breakout.
Analis Rekt Capital mencatat dalam sebuah postingan di X pada 24 September bahwa Bitcoin biasanya mulai breakout dari zona reakumulasi antara 154 dan 161 hari setelah halving di siklus pasar sebelumnya.
BTC muncul dari fase akumulasi yang terikat rentang 154 hari setelah tahun halving 2016 dan 161 hari setelah halving 2020.
Ahli tersebut menekankan bahwa peristiwa sejarah tidak selalu terulang, tetapi jika itu terjadi di siklus ini, Bitcoin seharusnya breakout dari rentang reakumulasinya dalam beberapa hari ke depan.
Analis juga membandingkan hasil kuartalan, mencatat bahwa September sering kali menjadi bulan yang suram bagi Bitcoin dan bahwa hasil kuartalan biasanya lebih tinggi pada kuartal keempat.
Namun, pada 21 September, analis berkata,
“Siapa yang menyangka Bitcoin akan mencetak rata-rata hasil tertinggi sepanjang masa untuk bulan September di siklus ini?”
Bitcoin mengalami kenaikan hampir 9% di bulan September, melampaui kenaikan terbaik kedua di bulan September 2016 yang sebesar 6%.
Selain itu, Bitcoin telah mengalami hasil positif di sembilan dari sebelas bulan Oktober sebelumnya. Bulan-bulan pasar bull seperti Oktober 2017 dan 2021 mencatat kenaikan yang lebih tinggi sebesar 48% dan 40%, masing-masing.
Selama enam bulan terakhir, harga Bitcoin bergerak menyamping. Namun, Bitcoin harus menembus puncak sebelumnya sebesar $73.738 untuk masuk ke dalam rentang penemuan harga yang baru. Saat ini, Bitcoin hanya 14,6% lagi untuk mencapai level tersebut.