Para spekulan Bitcoin panik karena harga mata uang kripto ini turun hingga $92.000, menyebabkan kerugian mingguan sebesar 4%. Pasar telah bergejolak bulan ini, dan bull Bitcoin gagal mempertahankan ambang batas $100.000. Akibatnya, sentimen investor terpukul, terutama di antara para trader jangka pendek yang bereaksi lebih cepat terhadap fluktuasi harga.
Salah satu tanda utama dari kapitulasi pasar adalah penurunan rasio laba output yang dihabiskan (SOPR). SOPR melacak apakah Bitcoin dijual dengan untung atau rugi, berdasarkan kapan terakhir kali koin bergerak. Penurunan SOPR menunjukkan bahwa lebih banyak porsi transaksi Bitcoin yang merugi, yang menandakan adanya penjualan panik di antara para investor spekulatif. Meskipun ini mungkin terlihat seperti indikator bearish, ini juga dapat dilihat sebagai peluang pembelian potensial bagi pemegang jangka panjang. Secara historis, kapitulasi di antara para trader jangka pendek sering kali menandai titik terendah harga Bitcoin, menjadikannya waktu yang ideal untuk melakukan akumulasi.
Pada bulan Agustus 2024, SOPR untuk pemegang jangka pendek (STH), atau mereka yang memegang Bitcoin selama 155 hari atau kurang, turun ke level terendah dalam lebih dari tiga tahun. Ini bertepatan dengan harga Bitcoin yang jatuh ke sekitar $55.000, level yang sejak saat itu tetap menjadi titik support. Data menunjukkan bahwa ketika investor jangka pendek dipaksa untuk menjual dengan kerugian, pasar sering kali mengalami pemulihan, sehingga investor jangka panjang dapat membeli dengan harga yang lebih menguntungkan.
Terlepas dari sentimen negatif, beberapa analis melihat ini sebagai peluang pembelian potensial. Crypto Fear & Greed Index, pengukur sentimen untuk Bitcoin, baru-baru ini turun ke wilayah “Netral”, level terendah sejak Oktober. Meskipun hal ini menandakan beberapa kecemasan di pasar, indeks ini masih lebih tinggi daripada pasar tradisional, di mana rasa takut mendominasi dengan angka yang lebih rendah yaitu 32/100. Hal ini menunjukkan bahwa investor Bitcoin lebih optimis dibandingkan pasar konvensional, yang semakin mendukung gagasan bahwa sekarang adalah waktu yang tepat untuk mengakumulasi Bitcoin.
Investor bervolume besar, atau paus Bitcoin, telah meningkatkan eksposur mereka ke Bitcoin setelah jeda liburan. Menurut data dari CryptoQuant, para whale telah menambahkan 34.000 BTC hanya dalam waktu 30 hari hingga 8 Januari. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun trader jangka pendek mungkin mengalami kerugian, investor jangka panjang masih yakin dengan potensi Bitcoin di masa depan. Akumulasi oleh para whale ini sering terjadi selama penurunan pasar, menunjukkan bahwa ini bisa menjadi saat yang tepat bagi mereka yang memiliki perspektif jangka panjang untuk meningkatkan kepemilikan mereka.
Saat ini, SOPR untuk pemegang jangka pendek berada di bawah 1, yang mengindikasikan bahwa sebagian besar transaksi Bitcoin mengalami kerugian. Penurunan SOPR ini disertai dengan peningkatan liputan media yang negatif, yang menandakan pergeseran sentimen bearish. Namun, tren historis menunjukkan bahwa titik terendah pasar sering kali mengikuti periode penjualan panik, sehingga memberikan peluang pembelian bagi para pemegang jangka panjang. Karena semakin banyak investor yang menjual kepemilikannya, mereka yang tetap sabar dan strategis dapat mengambil keuntungan dari rebound pasar pada akhirnya.